Sabtu, 02 November 2013

ASUHAN KEPERAWATAN KATARAK

ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN Tn. KH
DENGAN DIAGNOSA MEDIS KATARAK
DIRUANGAN MAWAR RS. DKT
BANDAR LAMPUNG






Oleh :
MAHASISWA STIKES MITRA LAMPUNG
TANGGAL PENGKAJIAN 11-13-2013


PERGURUAN TINGGI MITRA LAMPUNG
STIKES KEPERAWATAN
BANDAR LAMPUNG
2013
LEMBAR PENGESAHAN

BANDAR LAMPUNG         : 11-06-2013 – 13-06-2013
Asuhan Keperawatan
Pasien Katarak
Tanggal pengkajian                 : 11-06-2013 – 13-06-2013
Ruangan Rawat                      : Mawar




Mengetahui


Pembimbing Akademik                                                          Pembimbing Lahan


(……………………..)                                                            (…………….…….)

Asuhan Keperawatan
Pada Pasien Katarak Tn. Kh

Tanggal masuk            : 10-06-2013        Diagnosa Medis     : Katarak (Hipermatur)
No Register                 : 05 45 96                    Ruangan          : Mawar
Tanggal Pengkajian     : 11-06-2013

IDENTITAS PASIEN
Nama               : Tn. Kh
Jenis Kelamin : Laki-laki
Ttl                    : 70 Tahun
Agama             : Islam
Suku Bangsa   : Jawa
Pendidikan      : SD/sedrajat
Pekerjaan         : Petani
Alamat            : Desa wonosari Kec. Mesuji Timur ; Kab. Mesuji
Jaminan           : Jamkesmas

IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
Nama               : Tn. T
Jenis Kelamin : laki-laki
Satatus            : Saudra Klien
Pendidikan      : SMA
Alamat            : Desa Wonosari Kec. Mesuji Timur ; Kab.Mesuji

RIWAYAT PEKERJAAN
1.      Riwayat Kesehatan Sekarang
a.       Keluhan Utama : Pandangan kabur
b.      Kronologis keluhan : Klien datang ke rumah sakit DKT pada tanggal 10 juni 2013 ke poli mata, klien mengeluh ± 4 tahun pandangan kabur, pandangan seperti pecah terbagi-bagi menjadi beberapa bagian. Setelah ½ tahun belakangan ini pandangan makin kabur sampai tidak bisa melihat lagi kiri dan kanan. Klien juga mengeluh nyeri pada mata kanan sampai kepala ( Skala nyeri 4). Klien juga mempunyai teakanan darah tinggi, untuk menghilangkan keluhannya klien berobat alternative dan membeli obat sendiri di apotik terdekat. Kemudian periksa diapotik dan mendapat kaca mata bantu pengelihatan. Lalu dokter menyarankan klien untuk melakukan rawat inap diruang mawar untuk persiapan operasi.

2.      Riwayat kesehatan masa lalu
a.       Riwayat alergi (obat, makanan, binatang dan lingkungan)
Klien mengatakan tidak ada riwayat alergi terhadap obat, makanan, binatang dan lingkungan.
b.      Riwayat kecelakaan
Klien mengatakan tidak ada riwayat kecelakaan apapun.
c.       Riwayat dirawat di rumah sakit
Klien mengatakan belum pernah di rawat di rumah sakit, ini adalah kali pertamanya klien di rawat di rumah sakit.

3.      Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan bahwa keluarga klien tidak ada yang mempunyai penyakit yang sama dengannya.




Genogram
 






                                                                                                   
Keterangan
Laki-laki meninggal
 
Laki-laki
 
Perempuan meninggal
 
Perempuan
 
Klien
 
Tinggal satu rumah
 
 



------
Pernikahan
 
Keturunan
 
 



  1. Riwayat psikososial dan spiritual
a.       Orang terdekat dengan pasien
Klien mengatakan orang terdekat dengan nya adalah anak laki-laki dan istrinya.
b.      Interaksi dalam keluarga
-          Pola komunikasi
Klien mengatakan komunikasi dalam keluarga nya terjalin dengan baik dan bahsa yang serng digunakan adalah bahsa jawa.


-          Pembuat keputusan
Klien mengatakan dalam keluarganya pengambil keputusan adalah dirinya dan bermusawarah dengan keluarga nya.
-          Kegiatan kemasyarakat
Klien mengatakan kegiatan kemasyarakatan yang sering ia ikuti adalah gotong royong dan kumpul pengajian dengan bapak-bapak disekitar lingkungan nya.
c.       Dampak penyakit klien terhadapat keluarganya
Klien dan keluarganya mengatakan cemas terhadapa penyakit yang diderita klien.
d.      Masalah yang mempengaruhi klien
Klien mengatakan akibat dari pandangan yang kabur dia tidak bisa beraktifitas sepertinya seperti biasanya sewakti sebelum pengelihatannya terganggu.
e.       Mekanisme koping dalam mengahdapi setres
Klien mengatakan dalam menghadpi setres karna penyakit ia bisanya diam di rumah, zikir dan tidur.
f.       Persepsi klien terhadap penyakitnya
-          Hal yang difikirkan saat ini
Klien mengatakan hal yang difikirkan saat ini adalah pengobatan yang baik untuk penyembuhan penyakitnya.
-          Harapan setelah menjalani perawatan
Harapan klien setelah menjalani perawatan kondisi nya membaik seperti dari sebelumnya dan aktifitas nya tidak perlu di bantu lagi oleh keluarganya.
-          Perubahan yang dirasakan setelah sakit
Klien mengatakan setelah sakit klien tidak dapat melakukan aktifitas seperti bisanya dan aktifitasnya selalu dibantu oleh keluarganya.
g.      System nilai kepercayaan
Sebelum sakit keluarganya  mengatakan ibadah klien rutin hingga sudah sakitpun klien masih beribadah dengan rutin.
  1. Kondisi lingkungan rumah
Keluarga klien mengatakan kondisi lingkungan rumah bersih dan rapih, tinggal dilingkungan banyak pendududk namun masih banyak tanah yang kosong dan jauh dari jalan raya, namun tidak ada yang mempengaruhi penyakit yang dideritanya.
  1. Pola kebiasaan sehari-hari sebelum masuk dan saat di rumah sakit
A.    Pola nutrisi
-          Sebelum sakit
·         Frekuensi makan : sebelum sakit makan 3x sehari
·         Nafsu makan ; sebelum sakit nafsu makan baik dan manghabiskan porsi makan yang dibreikan
·         Jenis makanan : jenis makanan yang dikonsumsinya saat dirumah atau saat sebelum sakit seperti nasi lauk pauk sayuran dan buah-buahan bila ada.
·         Makanan yang tidak disukai atau alergi : klien tidak mempunyai alergi atau pantangan terhadap makanan.
·         Kebiasaan sebelum makan : klien mengatakan sebelum makan ialah mencuci tangan dan berdoa.
·         Berat badan : 70kg
·         Tinggi badan : 163 cm

-          Saat dirawat
·         Frekuensi makan : saat sakit makan 3x sehari
·         Nafsu makan ; saat sakit nafsu makan klien kurang baik, dikarenakan tidak nafsu makan hingga ½ porsi yang disediakan di rumah sakit.
·         Jenis makanan : saat dirawat klien hanya memakan makanan yang disediakan oleh rumah sakit seperti bubur sayuran dan lain-lain.
·         Makanan yang tidak disukai atau alergi : klien mengatakan tidak ada alergi atau pantangan yang disediakan di rumah sakit. NGT tidak terpasang.
·         Kebiasaan sebelum makan : klien mengatakan sebelum makan klien berdoa, karna klien mkan dengan disuapin kleuarga.
·         Berat badan ; 65 kg
·         Tinggi badan ; 163 cm

B.     Pola eliminasi
-          Sebelum sakit
·         A. BAK :
ü  Frekuensi ; klien mengatakan BAK sebelum sakit 4-5 x / hari dan setiap BAK ± 150 cc.
ü  Warna ; klien mengatakan BAK warna agak jernih
ü  Waktu ; klien mengatakan sebelum sakit BAK pagi-siang-sore-malam.
ü  Keluahan yang berhubungan dengan BAK ; klien mengatakan tidak ada keluhan .

·         B. BAB :
ü  Frekuensi : klien mengatakan BAB sebelum sakit 1x / hari dan bentuk feses padat.
ü  Waktu : klien mengatakan sebelum sakit biasanya di pagi hari.
ü  Warna dan bau : klien mengatakan sebelum sakit warna kuning kecoklatan dan berbau khas.
-          Saat dirawat
·         A. BAK :
ü  Frekuensi : klien mengatakan saat sakit hanya 2x/hari dalam setiap BAK ± 100 cc
ü  Warna : klien mengatakan BAK warna kuning.
ü  Waktu : klien mengatakan BAK pagi-saiang-sore-malam.
ü  Keluhan yang berhungan dengan BAK : klien mengatakan tidak ada keluhan dalam BAK.
·         B. BAB :
ü  Frekuensi : klien mengatakan BAB saat sakit 2 hari sekali, dan bentuk feses sedikit lunak.
ü  Waktu : klien mengatakan BAB tidak tentu waktunya.
ü  Warna dan bau : klien mengatakan saat sakit warna kuning keruh dan berbau khas.
C.     Pola personal hygine
-          Sebelum sakit
·         Mandi
ü  Frekuensi dan sabun : klien mengatakan sebelum sakit mandi 2 xsehari dan menggunakan sabun.
·         Oral hygine
ü  Frekuensi dan waktu : klien mengatakan sebelum sakit menggosok gigi 2x sehari dengan pasta gigi setiap pagi dan sore hari.
·         Cuci rambut
ü  Frekuensi dan shampo: klien mengatakan sebelum sakit mandi pasti memcuci rambutnya dan terkadang menggunakan shampoo.
-          Saat dirawat
·         Mandi
ü  Frekuensi dan sabun : klien mengtaakan saat sakit tetap mandi 2x sehari namun terkadang menggunakan air hangat dan sabun mandi.
·         Oral hygine
ü  Frekuensi dan waktu : klien mengatakan saat sakit hanya menggosok gigi 1x sehari pada waktu pagi.
·         Cuci rambut
ü  Frekuensi dan shampoo : klien mengtakan saat sakit masih selalu mencuci rambut dan jarang menggunakan shampo.
D.    Pola istrirahat
-          Sebelum sakit
Klien mengatakan sebelum sakit tidur 8-9 jam per hari dengan 8 jam tidur di malam hari dan 1 jam tidur di saing hari.
-          Saat dirawat
Klien mengatakan saat klien hanya tidur 6-7 jam dikarenakan lingkungan yang tidak nyaman (berisik).
E.     Pola aktifitas dan latihan
-          Sebelum sakit
Klien mengatakan sebelum sakit tidak ada kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan nya kurang lebih 2,5 tahun di karenakan pandangan kabur.
-          Saat sakit
Klien mengatakan saat sakit aktifitas di bantu dengan kleuarga seperti ke kamar mandi.
  1. System hematologi ( LAB Tn.Kh/70 tahun/ 11 juni 2013)
No Reg : 05 45 96
Pemeriksaan
Hasil
Nilai normal
Satuan
F.      Hb
11,9
12-16
Gr/%
G.    leukosit
5,100
5-10
Ribu/ul
H.    LED
18
1-10
%
I.       Basophil
0
0-1
%
J.       Iosinofil
1
1-3
%
K.    Batang
0
1-5
%
L.     Segmen
66
50-70
%
M.   Limfosit
27
20-40
%
N.    Monosit
6
2-8
%
O.    Trombosit
22.000
150-400
Ribu/ul
P.      Hematocrit
33
37-48
%
Q.    Chanting date
7
1-10
g/dl
R.     Blooding time
2
1-3
Menit

  1. Kimia darah
Pemeriksaa
Hasil
Nilai normal : Pria
·         Fungsi hati


S.      SGOT
17
6-30
T.      SGPT
18
6-45
·         Fungsi Ginjal


U.    Ureum
21
10-40
V.    Keratin
0.7
0.9-1.5
·         Kadar glukosa


W.   Sewatu
157
<200

  1. Sytem syaraf
Tingkat kesadaran GCS : 15 (E : 4, V : 5, M : 6) Compos Metis
Peningkatan intracranial : tidak ada nyeri tekanan.
  1. Pemeriksaan Penunjang
Klien Operasi tanggal 12 juni 2013, klien keluar O.K dengan anastesi local, awasi TTV dan tanda pendarahan.
Jaringan yang di ekresi/ insisi : lensa mata klien.
Nama/ macam OP: S,CS + lo los                    Dr.Rosdiayanti. Sp.M
POLA KEBIASAAN YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN
·         Meroko : klien mengatakan ia merokok namun tidak sering atau berlebihan. Namun ½ tahun belakangan sudah tidak lagi merokok.
·         Minuman keras : klien mengatakan tidak mengkonsumsi minum-minuman keras jenis apapun.
·         Ketergantungan dengan obat : klien mengatakan ada ketergantungan dengan obat herbal, yaitu Asyfa.
Namun obat-obatan yang terlarang tidak ada.
  1. Penatalaksanaan Medis
X.    Diet : tidak ada diet makanan untuk klien.
Y.    Terapi :
·         Captropil 3x 12.5 mg
·         Lab à Pre Op
·         Konsul Dr. Sp. M, Sp. PD, An, >P.
  1. Pengakajian nervus
Pada klien Tn.KH untuk pengkajian 12 nervus yang mengalami gangguan adalah pada nervus ke 2 yaitu :
Z.     Nervus optikus yang fungsinya untuk mengetahui ketajaman pengelihatan klien baik pada jarak jauh maupun dekat. Dan pada Tn. KH nervus ini sangat mengalami gangguan, namun pada nervus lainnya Tn. KH tidak mengalami gangguan.

DATA FOKUS
-          Data Subjektif
1.      Klien mengatakan pengelihatan kabur
2.      Klien mengatakan tidak bisa melihat benda yang jaraknya lebih dari 1 m.
3.      Klien mengatakan sakit kepala.
4.      Klien mengatakan susah tidur.
5.      Klien mengatakan selama dirawat di RS DKT klien hanya dapat tidur ± 2 jam.
6.      Klien mengatakan tidak dapat beraktifitas seperti biasanya, aktifitasnya pun selalu dibantu oleh keleluarganya karena pandangan kabur.
-          Data Objektif
1.      Klien mengatakan tidak bisa melihat benda yang jarang > 1 m.
2.      Mata klien tampat merah
3.      Tampak selaput yang menutupi lensa mata klien.
4.      Klien tyampak menahan nyeri.
TD : 190/100 mmHg                                 S : 36.3  ̊c
N : 90 x/ menit                                          RR : 22x/ menit
5.      Konjungtiva klien anemis.
6.      Aktifitas klien tamapak selalu dibantu oleh keluarga.
7.      VOD : 1/20
VOS : 1/300
8.      Klien tampak cemas
9.      Tampak ada bayangan lingkaran gelap dibawah mata klien.


ANALISA DATA
No.
Data Fokus
Masalah
Etiologi
1.
DS : - klien mengatakan tidak dapat beraktifitas seperti biasa karena pandangan kabur
-klien mengatakan tidak bisa melihat lebih dari satu 1 m
DO : -aktifitas klien tampak di bantu oleh keluarganya.
-selaput mata tampak menutupi lensa mata
-mata klien tampak merah
-klien tidak dapat melihat benda yang jaraknya > 1m
Gangguan pola aktifitas
Pandangan kabur
2.
DS : -klien mengatakan sakit kepala
DO : -klien tampak menahan nyeri (Skala 4)
-TD : 190/100 mmHg
RR : 22x/menit
N : 90x/menit
S : 36.3  ̊C
Gangguan ras nyaman nyeri kepala
Peningkatan tekanan darah
3.
DS : -klien mengatakan sulit tidur
-klien mengatakan saat dirawat di RS DKT hanya tidur ± 2 jam
DO : -konjungtiva tamapak anemis
-klien tampak cemas
-tamapak ada bayangan gelap d mata klien
Gangguan pola tidur
Cemas pre-Op

DIAGNOSA KEPERAWATAN
  1. Gangguan pola aktifitas berhubungan dengan pandangan kabur.
  2. Gangguan rasa nyaman nyeri, sakit kepala berhubungan dengan peningkatan tekanan darah.
  3. Gangguan pola tidur berhubunghan dengan cemas pre-Op.



RECANA ASUHAN KEPERAWATAN
Tanggal pengkajian : 11 juni 2013
Nama mahasiswa     : STIKes Umitra
Ruangan                   : Mawar
Nama Pasien   : Tn. KH
Umur               : 70 Tahun
Jenis Kelamin : laki-laki
Dx Medis        : Katarak

No
Dx. Kep. / DS & DO
Tujuan / KH
Intervensi
Rasional
1.
gg. pola aktifitas b.d pandangan kabur
DS: -klien mengatakan tidak dapat melakukan aktifitas seperti biasa karena pandangan kabur
DO: -dalam melakukan aktifitas klien dibantu kleuarganya
-klien tidak bisa meliht benda yang jaraknya >1 m
Setelah dilakukan tindakan askep 2x24 jam diharapkan gg.pola aktifitas pada klien dapat diatasi dengan kreteria hasil :
-meningkatakan ketajaman pengelihatan dalam batasa situasi individu
-klien dapat beraktifitas seperti biasa tanpa dibantu dengan keluarga lagi
1. orientasikan klien terhadapa lingkungan disekitarnya
2. obs. Tanda-tanda dan gejala disorentasi
3. pendekatan dari sisi bicara dan menyentuh, dorong orang terdekat klien tinggal dengan klien
4. letakan barang yang dibutuhkan dalam jangkauan klien
1. memberikan peningkatan kenyamanan dan kekeluargaan
2. menurunkan resiko jatuh bila klien bingung
3. memberikan rangsangan sensori tepat terhadap isolasi dan menurunkan bingung
4. memungkinkan kiln melihat objek lebih mudah
2.
gg. rasa nyaman, nyeri kepala b.d peninglatan tekanan darah
DS: klien mengatakan sakit kepala
DO: -klien tampak menahan nyeri (Skala nyeri 4)
-TD: 190/100 mmHg
N: 90x/menit
RR: 22x/menit
S: 36.3 ̊ C
Setelah dilakukan tindakan askep diharapakan gangguan ras nyaman,nyeri kepala dapat teratasi dengan kreteria hasil :
-TD : dalam batas normal (130/80 mmHg)
1. monitor TTV
2. pertahankan tirah baring
3. berikan tindakan non farmakologi untuk meringankan nyeri kepala
4. kolaborasi dengan tim medis yang lain dalam pemberian obat sesuai indikasi
1. mengetahui keadaan umum
2. meningkatkan relaksi
3. efektif dalam menghilangkan/meringankan rasa nyeri dan komplikasinya
4. menurunkan/mengontrol nyeri dan tekanan darah
3.
gg. pola tidur b.d cemas pre-op
DS: -klien mengatakan sulit tidur
-klien klien mengtakan hanya bisa tidur ± 2jam
DO: - konjuntiva klien tampak anemis
-Klien tampak cemas
-tampak adanya bayangan pengelihatan
Setelah dilakaukan tindakan askep diharapkan masalah gg. Pola tidur dapat teratasi dengan kreteria hasil ;
-Klien mengungkapkan tidur 8 jam/hari
-Klien tidak cemas lagi
1. beri kesempatan klien untuk istriraha,turunkan aktifitas fisik disore hari
2. evaluasi tingglat setres
3. anjurkan makan-makanan kecil disore hari,susu hangat dan mandi
4. kolaborasi dengan tim medis yang lain dalam pemberian obat sesuai indikasi
1. aktifitas fisik dan mental yang berlebihan mengakibatkan kelelahan dan kebingungan
2. peningkatan kebingunan dapat mengganggu pola tidur
3. meningkatkan relaksasi dengan perasaan kantuk
4. meringankan/mengurangi pola tidur yang tidak teratur


IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Tanggal pengkajian : 11 juni 2013
Nama mahasiswa     : STIKes Umitra
Ruangan                   : Mawar
Nama Pasien   : Tn. KH
Umur               : 70 Tahun
Jenis Kelamin : laki-laki
Dx Medis        : Katarak

No
Hari/waktu
Dx. Kep
Implementasi
Evaluasi (SOAP)
Paraf
1.
Selasa, 11-06-2013
17.00 WIB
gg. pola aktifitas b.d pandangan kabur
1.Mengorientasikan klien terhadap lingkungan sekitar
2. Mengobservasi tanda-tanda dan gejala-gejala disorientasi
3.pendekatan dari sisi bicara dan menyentuh, dorong orang terdekat klien yang tinggal dengan klien
4. Meletakan brang-brang yang dibutuhkan klien dalam jangkauan klien.
S : klien mengtakan dalam melakukan aktifitas dibantu oleh kleuarga
O : dalam aktifitas klien di bantu keluarganya
A : gg. Pola aktifitas belum teratasi
P: lanjutkan intervensi

2.
Selasa, 11-06-2013
17.00 WIB
gg. rasa nyaman, nyeri kepala b.dpeningkatan tekanan darah
1.Monitoring TTV
2. Mempertahan kan tirah baring
3. Memberikan tindakan non farmakologi untuk mengurangi rasa sakit kepala
4. Berkolaborasi dengan tim medis lainya untuk pemberian obat sesuai indikasi
S : klien mengatakan sakit kepala
O: -klien tampak menahan nyari (Skala nyeri 4)
-TD : 190/100mmHG
-N: 90x/menit
-RR: 22x/menit
-S: 36.3 ̊ C
A: gg. Rasa nyaman,nyeri kepala belum teratasi
P: lanjutkan intervensi

3.
Selasa, 11-06-2013
17.00 WIB
gg. pola tidur b.d cemas pre-op
1.Memberikan kesempatan klien untuk istrirahat turunkan aktifitas disore hari
2. Mengevaluasi tinggkat setres
3. Menganjurkan makan-makanan ringan pada sore hari, susu hangat dan mandi
4. Berkolaborasi dengan Tim medis lainnya ( dokter) dalam pemberian obat sesuai indikasi
S: klien mengatakan sulit tidur
O: -konjungtiva klien tampak anemis
-tampak ada bayangan lingkarang gelap di bawah mata
-klien tamapk lemas
A: gg. Pola tidur belum terasi
P: lanjutkan intervensi

1.
Rabu, 12 juni 2013
09.00 WIB
gg. pola aktifitas b.d pandangan kabur
1.Mengorientasikan klien terhadap lingkungan sekitar
2. Mengobservasi tanda-tanda dan gejala-gejala disorientasi
3.pendekatan dari sisi bicara dan menyentuh, dorong orang terdekat klien yang tinggal dengan klien
4. Meletakan brang-brang yang dibutuhkan klien dalam jangkauan klien.
S : klien mengtakan dalam melakukan aktifitas dibantu oleh kleuarga
O : dalam aktifitas klien di bantu keluarganya
A : gg. Pola aktifitas belum teratasi
P: lanjutkan intervensi

2.
Rabu, 12 juni 2013
09.00 WIB
gg. rasa nyaman, nyeri kepala b.dpeningkatan tekanan darah
1.Monitoring TTV
2. Mempertahan kan tirah baring
3. Memberikan tindakan non farmakologi untuk mengurangi rasa sakit kepala
4. Berkolaborasi dengan tim medis lainya untuk pemberian obat sesuai indikasi
S : klien mengatakan sakit kepala
O: -klien tampak menahan nyari (Skala nyeri 4)
-TD : 150/90mmHG
-N: 80x/menit
-RR: 20x/menit
-S: 36.3 ̊ C
A: gg. Rasa nyaman,nyeri kepala belum teratasi
P: lanjutkan intervensi

3.
Rabu, 12 juni 2013
09.00 WIB
gg. pola tidur b.d cemas pre-op
1.Memberikan kesempatan klien untuk istrirahat turunkan aktifitas disore hari
2. Mengevaluasi tinggkat setres
3. Menganjurkan makan-makanan ringan pada sore hari, susu hangat dan mandi
4. Berkolaborasi dengan Tim medis lainnya ( dokter) dalam pemberian obat sesuai indikasi
S: klien mengatakan sulit tidur
O: -konjungtiva klien tampak anemis
-tampak ada bayangan lingkarang gelap di bawah mata
-klien tamapk lemas
A: gg. Pola tidur belum terasi
P: lanjutkan intervensi

1.
Kamis, 13 juni 2013
10.00 WIB
gg. pola aktifitas b.d pandangan kabur
1.Mengorientasikan klien terhadap lingkungan sekitar
2. Mengobservasi tanda-tanda dan gejala-gejala disorientasi
3.pendekatan dari sisi bicara dan menyentuh, dorong orang terdekat klien yang tinggal dengan klien
4. Meletakan brang-brang yang dibutuhkan klien dalam jangkauan klien.
S : klien mengtakan dalam melakukan aktifitas dibantu oleh kleuarga
O : dalam aktifitas klien di bantu keluarganya
A : gg. Pola aktifitas belum teratasi
P: lanjutkan intervensi

2.
Kamis, 13 juni 2013
10.00 WIB
gg. rasa nyaman, nyeri kepala b.dpeningkatan tekanan darah
1.Monitoring TTV
2. Mempertahan kan tirah baring
3. Memberikan tindakan non farmakologi untuk mengurangi rasa sakit kepala
4. Berkolaborasi dengan tim medis lainya untuk pemberian obat sesuai indikasi
S : klien mengatakan sakit kepala
O: -klien tampak menahan nyari (Skala nyeri 4)
-TD : 140/40 mmHG
-N: 80x/menit
-RR: 20x/menit
-S: 36 ̊ C
A: gg. Rasa nyaman,nyeri kepala belum teratasi
P: lanjutkan intervensi

3.
Kamis, 13 juni 2013
10.00 WIB
gg. pola tidur b.d cemas pre-op
1.Memberikan kesempatan klien untuk istrirahat turunkan aktifitas disore hari
2. Mengevaluasi tinggkat setres
3. Menganjurkan makan-makanan ringan pada sore hari, susu hangat dan mandi
4. Berkolaborasi dengan Tim medis lainnya ( dokter) dalam pemberian obat sesuai indikasi
S: klien mengatakan sudah tidur dengan baik
O: -keadaan umum sedang/rileks
-klien tampak tenang karena suadah oerasi
-klien berencana pulang
A: gg. Pola tidur terasi
P: -pertahankan keadaan
-lanjutkan intervensi




1 komentar:

  1. Best Casino - Anecdotally - Mapyro
    I 문경 출장샵 have heard 동두천 출장마사지 casinos are rigged. of a good dealer who does a lot of the same thing. 여주 출장안마 If your 안성 출장마사지 bet is 춘천 출장안마 on to be able to win a lot, you're still

    BalasHapus